Jenis-jenis Unsur Gas Mulia, Sifat, Serta Manfaatnya

Teman-teman, terhadap artikel golongan-golongan unsur didalam proses periodik unsur, kamu tentu telah menyadari terkecuali unsur-unsur terhadap tabel periodik dikelompokkan menjadi sebagian golongan, di antaranya golongan logam alkali, logam alkali tanah, halogen, gas mulia, dan unsur transisi.

Dari lima golongan tersebut, tersedia satu golongan yang unsur-unsurnya mempunyai pembawaan yang benar-benar susah untuk bereaksi dengan unsur lain, lho, yakni gas mulia.

Kenapa sih unsur-unsur gas mulia sanggup susah untuk bereaksi? Unsur-unsur apa saja ya yang masuk ke didalam golongan gas mulia?

Nah, bagi kamu yang penasaran, artikel ini telah merangkum seluruh jawabannya dan menjelaskannya secara lengkap dan mudah. Oleh gara-gara itu, langsung saja kita lihat artikelnya tersebut ini!

Apa itu Unsur Gas Mulia?
Sebenarnya, gas mulia starlight princess slot adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA didalam tabel periodik. Disebut gas mulia gara-gara seluruh unsur terhadap golongan ini berwujud gas dan mempunyai konfigurasi elektron yang benar-benar stabil, supaya bakal benar-benar susah untuk bereaksi dengan unsur lainnya.

Unsur-unsur gas mulia pada lain adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Baca Juga: Cara Mencegah Korosi terhadap Logam

Sifat-sifat Gas Mulia
Gas mulia mempunyai sifat-sifat yang sanggup kamu ketahui, nih. Sifat-sifat ini dibedakan menjadi 3 macam, yakni pembawaan atomik, fisik, dan kimia.

  1. Sifat Atomik
    Pada pembawaan atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-unsur gas mulia mempunyai jari-jari atom yang jadi besar apabila dilihat berasal dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, kekuatan ionisasinya jadi kecil seiring dengan pertambahan jari-jari atom, supaya jadi gampang melewatkan elektron.

Unsur-unsur golongan ini mempunyai elektron valensi 2 dan 8 yang berarti seluruh elektron terhadap kulitnya telah stabil dan berpasangan.

  1. Sifat Fisik
    Berdasarkan pembawaan fisisnya, gas mulia mempunyai titik leleh dan titik didih yang benar-benar rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil berasal dari suhu kamar (25°C), supaya seluruh unsur gas mulia berwujud gas.

Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia berasal dari atas ke bawah (helium ke radon) bakal jadi makin tambah seiring dengan pertambahan massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga bakal jadi makin tambah berasal dari atas ke bawah.

  1. Sifat Kimia
    Unsur-unsur gas mulia slot aztec mempunyai konfigurasi elektron yang stabil gara-gara seluruh elektron terhadap kulit terluarnya telah berpasangan/penuh. Hal ini sebabkan gas mulia cenderung susah bereaksi dengan unsur lainnya.

Namun, kala ini telah tersedia sebagian unsur gas mulia yang sanggup bereaksi dengan unsur lain yang benar-benar elektronegatif, yakni xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga sebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar sanggup disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1, sanggup disingkat

Na = [Ne] 3s1

Baca Juga: Sifat Unsur Halogen dan Manfaatnya didalam Kehidupan Sehari-hari

Macam-Macam Gas Mulia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, unsur-unsur gas mulia terdiri berasal dari 6 unsur, yakni helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Masing-masing unsur tersebut bakal dijelaskan lebih lengkap tersebut ini. Tetap simak, ya!

Helium (He)
Helium merupakan unsur gas mulia terbanyak ke-2 di alam semesta setelah hidrogen. Helium terbentuk berasal dari peluruhan zat radioaktif, yakni uranium dan thorium.

Gas ini merupakan zat yang gampang dan tidak gampang terbakar. Meskipun wujudnya berwujud gas, helium sanggup dicairkan didalam suhu yang benar-benar rendah dan tekanan yang tinggi.

Selain tampilannya yang tidak berwarna, helium juga tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun. Namun, apabila terhirup tubuh, gas ini sanggup sebabkan suara menjadi tinggi, sakit kepala, dan perasaan tercekik.

Manfaat helium yang lain adalah terhadap bentuk cair helium sanggup digunakan sebagai zat pendingin gara-gara mempunyai titik uap yang benar-benar rendah.

Neon (Ne)
Neon ditemukan oleh pakar kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers terhadap tahun 1898 di London, Inggris. Ketika Ramsay mendinginkan sebagian sampel hawa sampai menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia menyita gas yang nampak kala cairan itu mendidih. Ramsay lantas mengantarai sisa-sisa gas yang belum teridentifikasi dan menemukan zat-zat baru, yakni kripton dan neon.

Meskipun gas ini tidak berwarna, neon bakal memancarkan warna oranye kemerahan terkecuali berada terhadap medan listrik bertegangan tinggi.

Selain kegunaannya sebagai pengisi lampu neon, unsur gas mulia ini juga sanggup berfungsi sebagai penangkal petir, pengisi tabung televisi, dan didalam bentuk cair neon sanggup digunakan sebagai zat pendingin.

Baca Juga: Mengetahui Sifat Koligatif terhadap Larutan

Argon (Ar)
Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat didalam atmosfer bumi setelah nitrogen dan oksigen. Argon terbentuk berasal dari peluruhan zat radioaktif berwujud kalium yang terdapat di kerak bumi.

Unsur ini mempunyai tingkat kelarutan didalam air yang serupa dengan oksigen dan apalagi 2,5 kali lebih gampang larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon berwujud tidak reaktif (inert), tidak gampang terbakar, dan tidak beracun.

Ketika berada didalam medan listrik, argon bakal menghidupkan warna lilak atau ungu. Unsur gas mulia ini banyak digunakan di bidang industri, baik didalam bentuk gas maupun cair.

Kegunaan lain argon adalah sebagai gas inert yang merawat berasal dari bunga api listrik kala proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainnya, dan juga digunakan sebagai susunan pelindung didalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

Kripton (Kr)
Kripton merupakan gas yang paling langka di atmosfer berasal dari unsur-unsur gas mulia lainnya. Sama halnya dengan neon, kripton ditemukan oleh pakar kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers berasal dari sisa-sisa gas terhadap sampel hawa cair yang dipanaskan ulang sampai mendidih.

Pada situasi normal, kripton berwujud tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, apabila di tempatkan terhadap medan listrik bertegangan tinggi, kripton bakal memancarkan cahaya berwarna putih.

Xenon (Xe)
Setelah Sir William Ramsay dan Morris M. Travers menemukan kripton dan neon, di tahun yang sama, mereka ulang menemukan unsur gas mulia yang lain, yakni xenon.

Xenon ditemukan didalam residu yang tersisa berasal dari hasil pemanasan sampel hawa cair. Xenon adalah gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini berwujud tidak reaktif terhadap sebagian besar bahan kimia.

Xenon bakal memancarkan cahaya berwarna biru kala berada terhadap medan listrik bertegangan tinggi. Saat ini, senyawa xenon telah banyak dibuat, contohnya layaknya xenon trioksida (XeO3) dan xenon tetraoksida (XeO4) yang benar-benar eksplosif (mudah meledak). Xenon juga diakui tidak beracun, walaupun banyak senyawanya yang beracun gara-gara pembawaan oksidasinya yang kuat.

Baca Juga: Yuk, Berkenalan dengan Senyawa Turunan Alkana: Alkohol

Radon (Rn)
Radon merupakan unsur gas mulia yang berwujud radioaktif. Radon terbentuk berasal dari penguraian radium, zat kimia radioaktif berasal dari unsur logam. Radon tidak gampang bereaksi secara kimia, tapi benar-benar berbahaya bagi kesehatan gara-gara sifatnya yang radioaktif.

Radon tidak berwarna, tapi apabila didinginkan sampai membeku (padat), radon bakal berwarna kuning, namun radon berwujud cair bakal berwarna oranye kemerahan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jp789